Senin, 09 Februari 2015

Bahaya Keputihan Untuk Para Ibu Hamil

Keputihan merupakan masalah yang sering dialami para wanita, terlebih pada saat hamil, dimana terjadi perubahan hormon yang mengakibatkan meningkatnya produksi cairan vagina dan turunnya keasaam pada vagina. Keputihan saat hamil bisa dikatakan normal apabila cairan yang keluar berwarna jenih, tidak berbau anyir dan tidak menimbulkan gatal atau iritasi. Sebaliknya keputihan bisa dikatakan berbahaya dan dapat mengancam kehamilan apabila cairan berwarna kehijauan/kemerahan/kecoklatan, berbau anyir/busuk, dan menimbulkan gatal atau nyeri saat buang air kecil. Anda mungkin penasaran, apa sajakah Bahaya Keputihan Bagi Kehamilan? Untuk itu, simak terus ulasan berikut.

Bahaya keputihan bagi kehamilan harus dipahami oleh semua orang, terutama ibu hamil itu sendiri
agar tidak terjadi keterlambatan penanganan, karena keputihan abnormal tidak hanya membahayakan ibu hamil, akan tetapi juga janin dalam kandungan. Keputihan abnormal harus segera ditangani secara serius agar tidak menimbulkan hal-hal yang buruk, misalnya : kelahiran prematur, ketuban pecah dini, bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR), dan lain sebagainya. Tidak ingin kejadian ini menimpa diri atau keluarga Anda? untuk itu waspadai keputihan yang terjadi saat hamil, sebisa mungkin segera konsultasikan kepada dokter kandungan agar tindakan bisa segera dilakukan.

Bahaya keputihan bagi kehamilan lainnya adalah akibat infeksi. Infeksi bakteri dan jamur seringkali menjadi penyebab keputihan abnormal pada wanita dan kondisi inilah yang sering menjadi momok menakutkan bagi kehamilan. Diantara keputihan yang berbahaya bagi kehamilan adalah :
  1. Keputihan akibat infeksi Chlamydia yang merupakan salah satu keputihan yang mengancam kehamilan, yakni menyebabkan ketuban pecah dini, kelahiran prematur, keguguran, bahkan kematian ibu dan janin jika tidak diatasi secara serius.
  2. Keputihan akibat infeksi virus Herpes Simpleks yang berpotensi menyebabkan peradangan pada otak bayi.
  3. Keputihan akibat infeksi jamur Candida yang bisa meningkatkan risiko terjadinya epilepsi pada bayi.
  4. Keputihan akibat infeksi virus HPV yang menyebabkan gangguan pernafasan dan pencernaan pada bayi.
  5. Keputihan akibat infeksi bakteri Neisserea Gonorrhoeae yang menyebabkan infeksi pada bagian mata bayi.

Untuk mencegah terjadinya keputihan, ibu hamil harus rajin menjaga kebersihan badan dan pakaian. Jika mengalami keputihan abnormal, segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar segera dilakukan upaya pengobatan secara medis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar